Sabtu, 31 Desember 2016

Beyond Language, Teaching, and A Great Equal Opportunity

Beyond Language, Teaching, and A Great Equal Opportunity

By Noor Amalia Utami
A private English Teacher in LBK Sahabat Bahasa
 

Raised and grew in a family which most of my relatives are teachers, lectures and educators, I knew that education is important. I knew that I wanted to be a teacher.  

Teaching language is always be my passion since high school and English was my choice. With language, someone can change his/her life. Or even an entire community. Language is a powerful tool to survive and a distinctive key to differentiate us with any other species.

Learning language is started with a phoneme acquisition. By sound, we will understand word and discourses. But, my question is what about those whom having a hearing impairment?

Once I heard about LBK Sahabat Bahasa who is giving a chance for disable to study just like other normal kids, I knew I must join this course.  

I have a chance to teach IELTS for a brilliant deaf student. She is remarkably intelligent. She shows me how deaf understand language and communicate. I understand that it is very difficult for them to communicate and understand in a normal and understandable way. Most of the time, they need to put an extra effort to be in a conversation or grasp information from a lecture.  

As a normal person, I could imagine how difficult it is to lose one of my senses. But, my student, she shows me a great motivation to survive. To get her dreams. To study further abroad. Which I know that's tough even for those who have a complete sense.  

There are people out there just like her. Who have disability yet have a huge dream. Their massive intention to learn somehow do not encouraged by the availability of learning facilities and devoted educator. 

As a teacher, I knew that this world, these people need a place like LBK Sabahat Bahasa and people just like teachers at LBK Sahabat Bahasa. We need to help them. Keep inspired to jump as high as sky. To keep learning and inspiring.

Selasa, 27 Desember 2016

Belajar dari Down Syndrome

Belajar dari Down Syndrome

- Farida Inaya Rahman -
*Salah satu pengajar di LBK Sahabat Bahasa


Bersekolah di Sekolah Dasar yang berdekatan dengan SLB membuat saya selalu melihat mereka yang istimewa dengan penuh keheranan. How they communicate, how it feels to be special and ‘different’ and how they see this world. Tidak pernah ada kata kasihan, hanya heran. 

Sampai akhirnya saat SD, saya ingat sekali saya pernah bicara “Aku nanti kalo besar mau jadi guru SLB aah”. Sampai sekarang saya masih ragu, apakah itu benar sebuah ‘keinginan’ angin-anginan anak SD atau memang saya ingin mengenal mereka lebih dalam. Sampai akhirnya saya lulus kuliah, tidak pernah ada media bagi saya untuk bertemu dan mengenal mereka yang istimewa ini.

Mempunyai keinginan jadi seorang tenaga pengajar dengan alasan ingin ilmu saya lebih bermanfaat, membuat saya ngotot tidak mau bekerja kantoran. Saya menemukan lembaga privat yang mencari pengajar Bahasa Inggris. Dan tempat ini yang mempertemukan saya dengan mereka yang istimewa. 

Dari sekian banyak les-lesan di Malang, belum pernah saya menemukan lembaga yang concern terhadap mereka yang berkebutuhan khusus. Baru ini, dan saya tertarik walaupun ragu. ‘Mbak, ada orang tua anak Down Syndrome yang memakai jasa kami untuk mengajar anaknya yang istimewa. Mbak Farida bersedia?” DEG! Down syndrome? Ketika kita hanya memiliki 46 kromosom di tubuh kita, ‘mereka’ memiliki 47. Mereka ISTIMEWA. I’m totally excited for this offer, but I never done this thing before. Can I handle her? How can I communicate with her? How How Hooooww dan akhirnya saya nekat bilang, “YA! SAYA MAU!” tanpa bilang orang tua terlebih dahulu. 

Saya pulang kerumah, buka laptop dan mencari informasi apapun tentang Down Syndrome. Jurnal, video, saya buka semua muanya BECAUSE THIS WAS THE VERY FIRST TIME! Gimana kalo ini? Kalo anu? Kalo ahhh semuanya muter di kepala, until the day was coming. Saya tiba di depan rumahnya, ternyata anak manis ini sudah menunggu di depan teras. Mungkin dia juga senang karena setelah sekian lama, dia kedatangan seorang ‘tamu’.
I call her Kakak. Saya mencoba semanis mungkin karena mereka ini sungguh sangat sensitif. Kakak lagi asyik bemain smartphonenya, dan memamerkan kalau dia bisa mengetik huruf acak tanpa makna, tapi menurut dia itu sudah cukup membuatnya bahagia. Saya duduk di sebelahnya, mencoba untuk lebih dekat. “Kakak main apa?” sambil melihat ke arah smartphone miliknya. Seketika dengan bahasa yang saya tidak mengerti, dia berteriak, marah. Yang saya tangkap, dia mau melaporkan saya ke polisi karena menganggap saya ingin merebut smartphonenya. Ahhhhhh that was my very first experience and I just want to run and go home!!


Mamanya mencoba menenangkan. Sampai akhirnya dia menunjukkan ke saya laptop kesayangannya. Hobinya adalah mengetik huruf sembarangan, mem-block seluruh tulisannya, menghapusnya, mengetik lagi dan seterusnya. Mamanya bilang Kakak sangat suka dengan kucing. Bermodalkan Mifi baru, saya membuka Youtube sampai akhirnya saya tahu apa kesukaannya. Film Kartun Teletubbies dan Upin Ipin.


Seharian saya menemaninya menonton, bisa dibilang ini cara saya pendekatan dengan Kakak. Satu setengah jam lewat, sudah waktunya saya pulang. Saya ingat tadi saya disuguhi secangkir teh, sekalian saja saya habiskan sebelum pulang. Tiba-tiba Kakak menunjuk cangkir saya yang bersisa hanya mungkin tiga tetes teh. “Mbaak, mimik”. Dengan sabar saya bilang “yaah kak, sudah habis”. Dia tetap menunjuk cangkir saya sambil bilang “Mimik, mimik”.


Tiba-tiba Ibunya bilang “Kakak biasa menghabiskan minuman orang yang dia sayangi mbak” sambil tersenyum. Saya tertegun. Hari pertama dan saya paham sekarang, dia sangat istimewa. Menunjukkan rasa sayangnya dengan cara dia sendiri, tapi sungguh sangat sangat membuat saya aah I just can’t explain. Menjadi pengajar mereka selain butuh pengetahuan lebih tentang Down Syndrome, juga harus menggunakan ketulusan. Kakak membuat saya belajar banyak tentang kesabaran, ketulusan dan kejujuran.

Jumat, 23 Desember 2016

Teknik dan Manfaat Speech Therapy Bagi Anak Cerebral Palsy

Teknik dan Manfaat Speech Therapy Bagi Anak Cerebral Palsy

 

gillettechildrens.org

Selamat malam, sahabat cerdas! apa kabarnya nih? semoga selalu diberi kesehatan oleh Tuhan YME ya! Kali ini, kami ingin membagi info nih tentang terapi wicara atau speech therapy bagi anak yang mengidap Cerebral Palsy. Penasaran, kan? Check it out!

Apa itu Cerebral Palsy (CP)?

Cerebral Palsy (CP) itu sendiri bukanlah nama suatu bakteri, virus, ataupun nama penyakit menular. Cerebral Palsy yang terdiri dari 2 kata yakni “Cerebral” yang berarti "otak" dan “Palsy” yang memiliki arti "Lemah/ lumpuh"

Karena setiap bagian otak mengatur fungsi tubuh, maka kelumpuhan otak yang terjadi juga akan menyebabkan terganggunya fungsi tubuh. Jadi bisa didefinisikan Cerebral Palsy (CP) merupakan kerusakan atau kelumpuhan di otak yang menyebabkan gangguan postur dan gangguan fungsi pada bagian tubuh. Bisa dikatakan juga Cerebral Palsy adalah istilah umum untuk sekelompok gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak.

Kondisi inilah yang membuat anak atau pasien Cerebral Palsy (CP) cenderung memiliki gangguan motorik (gerak), seperti lemahnya otot tubuh, kekakuan, kelambanan, kelainan, kejang, dan susah menjaga keseimbangan. Cerebral Palsy (CP) juga dapat mempengaruhi keterampilan motorik halus, keterampilan motorik kasar dan fungsi motorik oral.

 cpsn.org.au


Mengingat Cerebral palsy (CP) bukanlah suatu penyakit, maka gangguan otak ini tidak dapat disembuhkan atau bersifat permanen. Bahkan saat ini di seluruh dunia belum ada obat yang bisa menyembuhkan pasien Cerebral Palsy (CP) hingga 100%.

Meski tak bisa disembuhkan, namun pada dasarnya Cerebral palsy itu sendiri tidak akan berubah untuk lebih baik atau lebih buruk selama masa hidupnya. Sebab, kerusakan yang sudah ada pada otak sejak dini tidak akan bertambah buruk. Akan tetapi kondisi asosiatif, Cerebral Palsy (CP) dapat meningkatkan atau memperburuk dari waktu ke waktu jika tidak dirawat secara intensif.

Dengan kata lain, pengobatan, terapi, operasi, obat-obatan dan teknologi bantu dapat membantu memaksimalkan kemandirian, mengurangi hambatan, meningkatkan inklusi dan dengan demikian menyebabkan peningkatan kualitas hidup anak Cerebral Palsy (CP). Salah satunya dengan speech therapy atau terapi wicara.

Speech therapy atau terapi wicara bagi anak dengan kondisi Cerebral Palsy (CP) terbukti sangat membantu untuk berkomunikasi, makan dan menelan. Selain itu, terapi wicara juga dapat membantu mereka meningkatkan kepercayaan diri sehingga dapat bersosialisasi dengan baik dengan lingkungan sekitarnya.

 

abilityhelpline.org

Bagaimana terapi wicara membantu anak Cerebral Palsy (CP)?

Gangguan wicara merupakan kondisi yang seringkali muncul pada lebih dari setengah jumlah anak yang mengalami kondisi Cerebral Palsy (CP).

Hal ini disebabkan adanya kesulitan untuk mengontrol otot pada bagian muka, tenggorokan, leher dan kepala. Hal tersebut lebih lanjut mengakibatkan munculnya kondisi “ngiler” yang kemudian mempengaruhi kemampuannya untuk berinteraksi dan belajar secara umum. Bagi anak yang juga mengalami gangguan pendengaran, hal tersebut juga akan mengakibatkan kesulitan untuk memahami bahasa lisan.

Terapi wicara sendiri bertujuan untuk mengembangkan kemampuan anak dalam berbicara dan berkomunikasi dengan menguatkan otot yang digunakan untuk berbicara, memperbaiki kemampuan lisan dengan meningkatkan pemahaman mereka tentang wicara dan berbahasa.

Apa manfaat dari terapi wicara?

Speech therapy atau terapi wicara memang sangat bermanfaat, tidak hanya untuk anak dengan kondisi Cerebral Palsy (CP) namun bagi orang tua, juga bagi anggota keluarga yang lain. Manfaat terbesar dari terapi wicara adalah membantu meningkatkan kemampuannya untuk membangun kondisi interaksi yang baik antara anak dengan orang-orang di sekitar yang mengasihinya.

Dengan terbentuknya kondisi tersebut anak dengan kondisi Cerebral Palsy (CP) akan mampu untuk menghubungkan kata  dengan lingkungan sekitar, membentuk pemahaman yang lengkap akan konsep dan peristiwa yang terjadi di sekitarnya.

Seiring dengan bertambahnya keterampilan wicara dan komunikasi pada anak, mereka akan dapat mengekspresikan kebutuhan dan pendapat mereka dan nantinya akan dapat meningkatkan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan orang lain.



 t2000.com


Teknik Speech Therapy atau Terapi Wicara

Pada pemeriksaan secara umum jika putra dan putri orang tua sahabat didiagnosa mengalami kondisi Cerebral Palsy (CP) , hal pertama yang perlu dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis anak, seorang ahli patologi wicara, terapis fisik, terapis okupasi dan ahli atau spesialis yang lain untuk membangun rencana pengobatan dan perawatan yang tepat bagi putra putri orang tua sahabat.

Kesulitan berkomunikasi dan keterlambatan bicara merupakan hal yang sering muncul pada anak dengan kondisi Cerebral Palsy (CP), bahkan artikulasi dapat menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Namun demikian ada dua jenis latihan dasar yang cukup sederhana yang dapat diterapkan oleh terapis sekaligus untuk dilakukan secara mandiri oleh orang tua di rumah.

Ketrampilan Motorik Lisan

Terapis wicara dapat menentukan serangkaian terapi yang bertujuan untuk menguatkan kekuatan otot wicara. Terapi tersebut dapat terdiri dari latihan-latihan seperti menekuk lidah, meniup busa dan menggembungkan pipi. Berbagai latihan motorik lisan diharapkan dapat meningkatkan tonus otot dan kontrol otot-otot yang diperlukan ketika berbicara. Oleh karenanya diharapkan seorang terapis dapat memberikan latihan-latihan oral yang dapat meningkatkan kemampuan wicara.

Latihan Artikulasi

Banyak dari anak-anak dengan kondisi Cerebral Palsy (CP) harus berjuang untuk mampu mengartikulasikan kata dengan baik. Artikulasi dapat menjadi tantangan tersendiri bagi. Jika anak dengan kondisi Cerebral Palsy (CP) juga mengalami gangguan pendengaran, maka hal tersebut menjadi kerumitan tersendiri bagi anak, orang tua maupun terapis.

Terapis wicara oleh karenanya dapat mendorong anak untuk mampu memproduksi suara seperti yang ditargetkan. Penggunaan berbagai alat bantu juga menjadi salah satu hal yang disarankan untuk memaksimalkan berbagai latihan yang diberikan oleh terapis wicara agar dapat memberikan terapi dengan lebih efektif dan dengan cara yang menyenangkan bagi anak.

Dengan bantuan terapi wicara dan treatment lain, anak dengan kondisi Cerebral Palsy (CP) juga akan dapat berbicara secara maksimal sesuai dengan kemampuan anak. Bagaimanapun juga peran orang tua untuk memadupadankan serangkaian terapi dari berbagai specialis akan dapat memberikan dampak yang efektif bagi putra dan putri orang tua sahabat.

bisamandiri.com


Manfaat  Speech Therapy atau Terapi Wicara 

Manfaat dari speech therapy sendiri sejatinya dapat lebih dari sekedar meningkatkan kemampuan anak untuk memahami dan menggunakan bahasa. Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi tumbuh kembang seperti halnya perkembangan kognitif, sosial dan emosional. Saat anak telah belajar untuk dapat mengekspresikan diri mereka sendiri, manfaat-manfaat lain pun akan dapat dilihat dari berbagai aspek lain dari perkembangan hidupnya.

Masih berbicara tentang speech therapy bagi anak Cerebral Palsy (CP), anak dengan kondisi Cerebral Palsy (CP) yang mengalami kesulitan untuk makan, mengunyah maupun menelan cenderung untuk bermasalah dalam pertumbuhan dan menjaga berat badan yang sehat. Speech terapi kemudian dapat menjadi jalan keluar untuk permasalahan tersebut dengan memudahkan anak untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya.

Pada bahasan yang lalu, telah dibahas mengenai manfaat speech therapy secara umum. Lebih lanjut lagi dengan menerapkan speech therapy bagi anak dengan kondisi Cerebral Palsy (CP) secara khusus ayah dan bunda akan mendapat manfaat seperti di bawah ini:

  1. Artikulasi
  2. Pengucapan
  3. Kefasihan berbahasa
  4. Pembentukan kata
  5. Pendengaran
  6. Pengembangan bahasa dan kosakata
  7. Pengembangan bahasa dan kosakata
  8. Volume bicara
  9. Pemahaman kata
  10. Mengendalikan pernafasan
  11. Mengunyah
  12. Menelan makanan
  13. Penguatan koordinasi otot wicara

Speech therapy secara lebih dalam dapat membawa manfaat bagi perkembangan anak dengan kondisi Cerebral Palsy (CP) dalam aspek lain seperti:

  • Mendorong proses pembelajaran
  • Meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah
  • Meningkatkan kepercayaan diri
  • Membangun kemampuan anak untuk mengekspresikan pendapat dan ide-ide mereka.
  • Mengurangi rasa malu
  • Meningkatkan kualitas hidup mereka.
Banyak sekali manfaat yang orang tua sahabat dapatkan dengan mendukung perkembangan buah hati melalui speech therapy. Jangan pernah ragu untuk memilih dan menerapkan terapi tersebut bagi buah hati. 

Atau para orang tua sahabat dapat memesan jasa terapis untuk melakukan speech therapy bagi sang buah hati dengan kondisi Cerebral Palsy (CP). Tentunya ya di LBK Sahabat Bahasa

Di sini, para orang tua sahabat dapat memilih sendiri para terapis kami yang berkompeten dan berpengalaman. Bukan hanya itu, para orang tua sahabat cerdas pun dapat memantau proses terapi sang buah hati secara langsung maupun berdiskusi dengan para terapis kami mengenai Cerebral Palsy (CP). 

Luar biasa, bukan? Makanya, tunggu apa lagi? Mari bergabung dengan kami di LBK Sahabat Bahasa. #LoveandEqualitywithDisability.

 cerebralpalsy.org.uk


Sumber: www.bisamandiri.com

Selasa, 15 November 2016

Ilmuwan Amerika Menciptakan Sarung Tangan yang Mampu Menerjemahkan Bahas...

Ilmuwan Amerika Menciptakan Sarung Tangan 
yang Mampu Menerjemahkan Bahasa Isyarat


Selamat malam, sahabat cerdas! Bagaimana kabarnya nih? semoga selalu diberi kesehatan oleh Tuhan YME. Amiinn.

Kali ini, admin mau membagi sebuah video yang luar biasa keren, sahabat! Dua orang ilmuwan Amerika telah menciptakan sebuah sarung tangan yang dapat menerjemahkan bahasa isyarat amerika (ASL) ke dalam bentuk audio (suara) sehingga memungkinkan penyandang tunarungu dapat berkomunikasi dengan para hearing tanpa ada kesalahpahaman makna atau bentuk isyarat. 

Penasaran? Langsung saja lihat. Check it out!!!


https://www.youtube.com/watch?v=266_qlIuM8k

Wah, keren ya sahabat cerdas! Walaupun alat ini masih dalam tahap pengembangan dan hanya dapat menerjemahkan ASL, namun hal ini adalah terobosan yang besar, terutama bagi penyandang disabilitas, Karena alat ini meminimalisir kesalahan makna yang ditangkap oleh para heraing saat berkomunikasi dengan mereka. Kita doakan saja, sahabat cerdas, agar alat ini dapat berkembang dan dapat dinikmati oleh para penyandang tunarungu di seluruh dunia. 

Atau sahabat cerdas dapat belajar bahasa isyarat agar dapat berkomunikasi dengan para sahabat tunarungu. Tentunya ya di LBK Sahabat Bahasa. Di sini, sahabat cerdas dapat belajar bermacam-macam bahasa isyarat , mulai dari SIBI, BISINDO (keduanya bahasa isyarat bahasa Indonesia), ASL (bahasa isyarat Amerika) bahkan JSL (bahasa isyarat Jepang) lo! Keren bukan?

Tunggu apa lagi? Mari bergabung dan belajar bersama kami di LBK Sahabat Bahasa! #EverythingisPossiblewithSahabatBahasa

Senin, 22 Agustus 2016

Asal-Usul Identitas Bangsa Jepang dan Ideologi Monoetnis

Asal-Usul Identitas Bangsa Jepang 
dan Ideologi Monoetnis


www.exodustravels.com


Integrasi Nasional dan Identitas Nasional

Menurut wacana kontemporer Jepang, Jepang mencapai "satu bangsa, satu orang". Identitas nasionalisme terutama di kalangan negara berkembang adalah kesetaraan politik "satu bangsa, etnis/orang" (Plessner,1959). Ernest Gellner (1983:1) mengatakan bahwa nasionalisme merupakan teori legitimasi politik yang mensyaratkan bahwa batas etnis seharusnya tidak memotong politik dalam keadaan tertentu.

Menurut Hobsbawm (1990) Alhoun (1997), ideologi dan identitas nasional menjadi kekuatan besar di negara modern. Negara pramodern tidak mempunyai infrastruktur yang khusus untuk menanamkan identitas nasional, karena hal tersebut dapat teratasi dengan perkembangan sistem nasional pada pendidikan, transportasi, komunikasi, dan sebagainya. Tetapi ideologi "satu bangsa, satu negara " tidak ada di era pramodern. Negara modern dan nasionalis menegaskan beberapa bentuk kesetaraan antar warga negara yang hirarki statusnya tidak lagi menjadi fundamental.

Perpecahan Jepang era Pramodern

Menurut Hanihara (1996:199-209), leluhur yang hidup di kepulauan Jepang datang dari seluruh daratan tetangga. Jika Hokkaido dan Okinawa sebagai bagian dari Jepang dimasukkan, maka campuran etnis semakin heterogen (Rearson 1996:102-107)

Masuknya orang dari luar Jepang seperti Korea, Cina, Manchu, Mongolia, dll membuat Jepang tidak bisa disebut negara homogen. Di dalam peninggalan karya sastra Jepang, Kojiki dan Nihon Shoki, membuktikan adanya banyak jenis negara/ orang Emishi, Ezo, Ebisu, Kumasodan Hayako yang ada di Honshuu dan Kyuushuu.

Penyebutan awal dari Jepang (Nihon) terjadi pada abad ke 7 (Nishijima 1994 : 201-203) ketika Ritsuryo (kode hukum) negara muncul dengan munculnya pertama etnis jepang sebagai awal dari Jepang (Kitou 1975:115-119; Yasumoto 1991:23). Namun secara geografis dibatasi oleh Daerah Kinai yang kini disebut Kantou/Toohooku, sebagai wilayah asing (Amino 1991:202). Selain itu juga diperkenalkannya produksi baja dan alat-alat pertanian baru serta penyebaran agama tidak dapat dilepaskan dari peran imigran yang datang dari dari semenanjung Korea.

Historiografi Nasional telah berusaha untuk menceritakan pertumbuhan bertahap dan tidak terputus dari Jepang, dan orang-orang yang berpengalaman didalamnya mengenai unsur-unsur dari narasi dalam tembikar periode Joumon, negara Ritsryoo, periode sastra Heian, atau orang-orang dari Kyoto selama abad pertengahan. Bagaimanapun juga, peninjauan yang telah dilakukan memungkinkan kita untuk mengenali unsur-unsur proto Jepang, mengabaikan diskontinuitas dan perbedaan, serta mendistorsi secara sistematis pemahaman kita tentang periode ini. Beberapa menganggap adalah hal yang sepele bahwa masa lalu menyebabkan hadirnya jurang besar diantara keduanya. Pertimbangan dalam hal ini merujuk pada perpecahan dari kepulauan Jepang di abad kelima belas. Meskipun berperangnya Daimyou (tuan) menggunakan istilah modern untuk Negara atau bangsa (kokka), hal tersebut disebut sebenarnya merujuk pada daerah lokal mereka (Katsumata 1994:28-33 : cf. Kamada 1988:27-28).

Perbedaan status, apalagi sangat dibatasi solidaritas sosial. Ada banyak subdivisi di antara kaum tani (Nagahara 1990: 306-310). Status dirisialkan dan diekspresikan secara fisik. Gaya dan warna pakaian orang mudah dipisahkan; petani memakai kuning, sedangkan penderita kusta harus berpakaian coklat kekuningan (Amino 1993: 13-36). Gaya rambut dan topi adalah penanda penting, orang bahkan mengenakan topi (Eboshi) saat tidur; untuk memotong rambut tanpa persetujuan individu adalah kejahatan besar (Takahashi 1984: 323-324). Representasi visual dari kelompok status yang berbeda sebagai tanda tersebut melalui penggunaan pigmentasi kulit yang berbeda; sosok pucat dari bangsawan kontras dengan tubuh gelap yang diidentikkan dengan warna pengemis (Sakurai 1981: 35-37).

Era Tokugawa (1603 – 1868)

Selama pemerintahan Tokugawa, pengamanan dalam negeri, penyebaran antar perdagangan, kemekaran budaya urban, dan pembatasan kontak asing memberikan kontribusi terhadap integrasi nasional (SATA 1993: 212-220). Pemerintahan militer Tokugawa membuat beberapa upaya untuk menyelaraskan etnis dengan negara (Howell 1994: 74). Selain itu, Marius Jansen (1992: 86) berpendapat, "Pada periode Tokugawa, Jepang pertama kali menyadari diri mereka sebagai sebuah kesatuan nasional."

Mengingat tidak adanya pendidikan massa dan media massa, petani dan sebagian besar penduduk tidak mengidentifikasi diri mereka di luar desa mereka atau domain (han). Daripada bangsa, han adalah unit istimewa dalam keberadaan rakyat. Kebijakan Tokugawa ‘membagi dan menaklukkan‘ ditekankan pada identitas han (Maruyama 1996: 235-237). Perluasan nasionalisme yang dicanangkan, itu prinsipnya hanya nasionalisme han yang dikembangkan.

Meskipun para samurai dan petani kaya merupakan basis sosial nasionalisme di akhir abad kesembilan belas (Mitani 1997: 345-346), nasionalisme Jepang dan identitas nasional tetap belum lengkap hingga Restorasi Meiji.

www.pinterest.com

Pembuatan Negara modern

Dalam upaya untuk mengintegrasikan bangsa, negara Meiji menghadapi kendala yang signifikan. Identitas han tetap kuat di kalangan elite terpelajar, dan sebagian besar penduduk memiliki sedikit kepercayaan dari program pembentukan pemerintahan nasional yang lebih besar.

Masuknya Burakumin, Okinawa, dan Korea di pasar tenaga kerja perkotaan sekunder meningkatkan perbedaan antara Jepang dan identitas non-Jepang di awal abad kedua puluh. Meskipun kemajuan yang cukup besar dapat terligat, namun Integrasi nasional dan identitas nasional terbatas pada 1945. Mayoritas masyarakat Jepang adalah petani yang tinggal di desa-desa (Fukutake 1981: 32-38) serta pembagian desa-kota dan perbedaan regional tetap menonjol (Miyamoto 1984a: 306, 1984b :187-196). Konsep dominan identitas nasional Jepang pada awal abad kedua puluh adalah multietnis, bukan monoetnis.

Nasionalisme dan Imperialisme

Awal abad kedua puluh, pemerintahan Jepang telah sering dijelaskan sebagai fasis atau ultranasionalis (Eguci 1993:364;. cf Gordon  1991:333-339). Mobilisasi massa dari tahun 1930-an dan wacana ultranasionalis di tahun 1940-an memuliakan kultur kaisar dan rasa nasionalis (Kokutai) .

Selama pemerintahan Jepang, semua warga Korea, serta Taiwan, adalah warga negara Jepang (Teikoku shinmin), dengan jaminan kesetaraan hukum (Got 1992:151-153). Korea adalah Tenno Sekishi (bayi kaisar) atau koku shinmin (subyek imperial) (Miyata 1994:152-153). Daripada menyebut mereka sebagai orang Korea, istilah yang lebih disukai adalah hanto no hito (orang-orang dari semenanjung). Menyebutkan mereka dengan kata koloni sangat jarang  terjadi dalam mengacu kepada Korea.

Nasionalis Korea membenci tindakan Jepang, dan kebanyakan orang Jepang dianggap Korea akan kalah, tetapi penjajahan Jepang berusaha untuk menghomogenkan Korea dan Jepang, termasuk promosi perkawinan antaretnis antara Korea dan Jepang (Suzuki Y. 1992:75-87).

Dominasi pandangan dunia multietnis juga dapat diperoleh di tulisan sebelum perang. Matsubara Hiroshi (1936:130) mengamati bahwa orang Jepang adalah ras campuran. Meskipun demikian, ide heterogenitas etnorasial dari orang-orang Jepang itu diterima secara luas di awal abad kedua puluh.

Dasar Ideologi monoetnis

Dominasi dari ultranasionalisme runtuh setelah tahun 1945. Kaisar tidak lagi dewa penguasa tapi simbol manusia dari bangsa. Sebuah bangsa militeris digantikan oleh pasifis (orang yang cinta damai). Para tuan tanah besar dan kapitalis besar yang mendominasi ekonomi Jepang sebelum perang hampir lenyap (Tsuru 1993:18-22).

Setelah kehilangan pandangan dunia sebelum perang dan setelah mengalami Westernisasi secara cepat, sebagian besar orang Jepang bingung apa sebenarnya teori Kejepangan. Berdasarkan novel yang ditulis oleh Ishihara Shintara pada tahun 1968 menyebutkan bahwa tidak ada negara seperti Jepang, dimana orang-orangnya monoetnis, yang berbicara dengan bahasa yang sama tidak seperti negara lainnya, dan memiliki budaya yang unik.

Kemudian muncullah teori Kejepangan, dimana monoetnis merupakan ciri penting dalam Kejepangan, dimana seperti yang dipaparkan oleh Ishida Takeshi (1973:172) yang menulis bahwa "Jepang didefinisikan dimana semua orangnya memiliki warna rambut dan mata yang sama, berbicara bahasa yang sama, dan hidup dengan cara yang sama."

Berdasarkan survei tahun 1980-an, berkebalikan dengan lebih dari 70 persen orang Amerika dan Korea Selatan dengan rela mengorbankan kepentingan pribadi untuk kebaikan negara, hanya 16 persen dari orang Jepang yang mau melakukannya (Nishihira 1987:98).

Kenangan Multi Etnis

Pada awal pertengahan 1950-an, kehadiran generasi pascaperang (Sengo Sedai) menjadi kehadiran intelektual dan budaya dominan (Hidaka 1960:363-370). Pada pertengahan 1960-an, sebagian besar warga Tokyo dan Osaka yang kehilangan setiap memori Perang Dunia II (Takeuchi 1982:153).

Selain itu, sentralitas Tokyo dalam imajinasi nasional amatlah penting. Sederhananya, Tokyo telah berdiri untuk seluruh Jepang (Isoda 1978:118-126). Anggapan Tokyo-sentris sangat penting dalam mempertahankan mitos monoetnis.

Kehadiran tak terhindarkan dari Amerika Serikat pun tidak boleh diabaikan. Banyak pendapat tentang perbedaan atau keunikan Jepang muncul dari membandingkan Jepang ke Amerika Serikat. Untuk Jepang, Amerika Serikat tidak hanya negara imperialis tetapi juga negara dengan masalah diskriminasi rasial yang serius (Oguma 1995:356). Jepang, sebaliknya, adalah sebuah negara kecil, non imperialistik, dan karena itu tidak ada multietnis. Tidak seperti Eropa, yang cenderung sensitif terhadap perbedaan etnonasional, Amerika melihat Jepang melalui prisma ras hitam-putih, di mana perbedaan etnis di kalangan orang Amerika Eropa yang dikompresi ke dalam kategori tunggal keputihan. Dari sudut pandang ini, Jepang terkesan sebagian besar pengamat Amerika sebagai sangat homogen.

Apa yang memungkinkan begitu banyak orang Jepang percaya bahwa mereka telah tinggal dan terus untuk hidup dalam masyarakat monoetnis adalah benar-benar ada kelompok minoritas. Suku Ainu, sebagaimana telah kita lihat, tidak hanya sedikit jumlahnya tapi budaya mereka hancur oleh abad Japanization. Okinawa, di pinggiran selatan, diduduki oleh Amerika Serikat sampai tahun 1972. Kesunyian dua kelompok ini, oleh karena itu, tidak sulit untuk menjelaskan. Mengingat jarak geografis dan isolasi, mereka hanya goresan di benak kebanyakan orang Jepang. Tapi bagaimana dengan dua kelompok besar? Korea, Jepang, dan, Burakumin; Mengapa tidak mereka lihat dan dengar?

Pertama, kedua kelompok diisolasi secara sosial. Pada periode pasca perang banyak Burakumin dan Jepang Korea tetap terpisah . Selain itu, diskriminasi kerja meminimalkan peluang bagi Burakumin dan Korea untuk bekerja bersama Jepang. Oleh karena itu, sebagian besar orang Jepang, khususnya di Tokyo, tidak mungkin untuk menghadapi kelompok besar Burakumin atau Korea Jepang.
             
            Kedua, ideologi monoetnis dibenarkan oleh pemerintah dan masyarakat. Pemerintah tidak mengakui lingkungan Burakumin di Tokyo, misalnya (Yagi 1984:175) meskipun kehadiran mereka signifikan (lih. Honda 1990).

Ketiga, asimilasi, atau Japanization, menggantikan mobilisasi etnis. Mengingat fakta diskriminasi, individu Burakumin dan Korea Jepang berusaha untuk melebur ke dalam masyarakat utama.

Kesimpulan
           
           Mitos menegenai kemonoetnisan Jepang merupakan konstruksi fundamental pasca perang dunia II. Penulisan sejarah dan imajinasi kaum nasionalis ‘memaksakan ‘ suatu pandangan bahwa Jepang telah bersifat monoetnis dari awal sampai sekarang. Pada mitos kontemporer tersebut, hanya pekerja imigran yang berasal dari Asia pada akhir tahun 1980 lah yang disebut-sebut merupakan ancaman serius yang pertama terhadap multietnitas pada sejarah Jepang. Kenyataannya adalah bahwa negara Jepamg selalu multietnis.

Sumber : Lie, John. 2001. Multiethnic Japan. London: Harvard University Press

Minggu, 21 Agustus 2016

Bushu (部首), Kakusuu (画数), Hitsujun (筆順), Rikusho (六書), Onyomi (音読み), dan Kunyomi (訓読み)

Bushu (部首), Kakusuu (画数), Hitsujun (筆順), 
Rikusho (六書), Onyomi (音読み), dan Kunyomi (訓読み)

Bushu (部首) adalah istilah atau bagian yang terpenting yang menunjukkan sehubungan dengan apa arti huruf tersebut yang dapat dijadikan suatu dasar untuk pengklasifikasian huruf kanji. Jika diklasifikasikan keseluruhan bushu tersebut dibagi menjadi 7 jenis, yaitu: hen (へん), tsukuri (つくり), kanmuri (かんむり), ashi (あし), kamae (かまえ), tare (たれ), dan nyou (にょう).
  • Hen (へん) merupakan bushu bagian sebelah kiri huruf tersebut. Contohnya:
イ(にんべん)                    :何 休 体 作 働 
日(ひへん)                        :明 晩 暗 時 曜
彳(ぎょうにんべん)        :行 後 待 彼 役
言(ごんべん)                    :話 読 語 計 議
扌(てへん)                        :持 投 打 折 指
氵(さんすい)                    :海 油 泳 酒 渡 
  • Tsukuri (つくり) merupakan bushu bagian sebelah kanan huruf tersebut. Contohnya:
斤(きん/おのづくり)                :新 近 折 断 所
欠(あくび/かける)                    :歌 飲 欣  
攵(ぼくづくり/ぼくにょう)    :教 政 数  
殳(ほこつくり)                                
(さんづくり)                               
  • Kanmuri (かんむり) merupakan bushu kanji bagian sebelah atas huruf tersebut. Contohnya:
艹(くさかんむり)                                    :薬 茶 荷 花 英
宀(うかんむり)                                        :字 安 家 宅 室 
冖(わかんむり)                                                               
(あめかんむり)                                    :雪 電 雲 雷 霄
亠(なべぶた/けいさんかんむり        :夜 高 文 主 京 
  • Ashi (あし) merupakan bushu kanji bagian sebelah bawah huruf tersebut. Contohnya:
儿(ひとあし)                    :先 見 売 兄 兀
力(ちから)                        :男 劣 努 劽 勥
ロ(くち)                            :古 台 吉 吂 呇
女(おんな)                        :委 妻 姿 姴 娄
心(こころ)                        :忍 忘 念 急 思
  • Kamae (かまえ) merupakan bushu kanji bagian luar huruf tersebut, biasanya mengelilingi huruf tersebut. Contohnya:
冂(えんがまえ/けいがまえ)    :円 肉 内 冋 冃
門(もんがまえ)                            :間 門 問 聞 開 
囗(くにがまえ)                            :回 国 困 四 因
勹(つつみがまえ)                        :勺 匀 勾 勿 匁
匚(はこがまえ)                            :匜 匛 区 匡 匠
  • Tare (たれ), merupakan bushu kanji yang ditarik dari kanan atas membelok ke kiri bawah. Contohnya:
广(まだれ)                        :広 店 度 庁 庀
疒(やまいだれ)                :痛 疲 病 疓 疔
戸(とだれ)                        :戹 戻 戽 扃 扂
厂(がんだれ)                    :厃 厄 厈 厇 厎
尸(かばね/しかばね)    :屋 尻 尽 局 屁 
  • Nyou (にょう), merupakan bushu kanji yang membelok dari bagian kiri tas ke kanan bawah. Contohnya:
辶(しにょう)                                :週 遠 速 通 遅 
廴(えんにょう/いんにょう)    :廷 延 廸 廻 建

Kakusuu (画数) adalah jumlah garis atau coretan yang membentuk huruf kanji, garis-garis atau coretan-coretan yang membentuk huruf kanji ini terdiri dari beberapa hitungan. Contohnya:

= kanji ini memiliki 7 coretan (7画数)
= kanji ini memiliki 12 coretan (12画数)
= kanji ini memiliki 7 coretan (7画数)
= kanji ini memiliki 5 coretan (5画数)
= kanji ini memiliki 11 coretan (11画数)

Hitsujun (筆順) adalah urutan penulisan garis-garis atau coretan dalam penulisan kanji. Contohnya:




Rikusho (六書) adalah bahasan tentang asal-usul sebuah kanji dilihat dari segi pembentukan serta pemakaiannya. Contohnya:






Onyomi (音読み) adalah pembacaan kanji dengan cara meniru pengucapannya dalam bahasa China jaman dulu. Di dalam kamus kanji, Onyomi ditulis dengan huruf katakana. Sedangkan, Kunyomi (訓読み) adalah pembacaan kanji dengan cara menetapkan bahasa Jepang sebagai cara membaca kanji. Di dalam kamus kanji, Kunyomi ditulis dengan huruf hiragana. Contohnya:

目=ま、めモクボク yang berarti Mata
耳=みみ yang berarti Telinga
鼻=はな yang berarti Hidung
口=くちコウ、ク yang berarti Mulut
皮=かわヒ yang berarti Kulit